Selasa, 19 Maret 2013

Alat Transportasi Kampus Unnes

Berbagai alat transportasi disediakan untuk mendukung kegiatan Slogan Unnes Konservasi, seperti bis dan sepeda. Telah saya jelaskan yang lalu bahwa kendaraan bermotor dilarang dipakai di area kampus, kendaraan bermotor di parkiran dibeberapa titik pusat parkir. Jadi diberikan fasilitas alat transportasi bagi mahasiswa yang akan berpindah Fakultas. Seperti contoh saat mahasiswa berkuliah di FMIPA dan mahasiswa harus berpindah ke FT, disediakan bis. Jarak yang begitu jauh tidak memungkinkan mahasiswa berjalan kaki, karena letak FT yang begitu terpencil paling ujung.

Bis adalah transportasi terbaru yang disediakan unnes. Terdapat 4 bis disediakan, untuk mahasiswa dan dosen. Terdapat juga beberapa titik shelter atau tempat pemberhentian bis. Peraturan juga mengatakan bis akan datang tiap 15 menit sekali. Tapi itu tidak sesuai dengan kenyataan, bis sering kali terlambat. Belum lagi jika penuh, mahasiswa maupun dosen yang akan menumpang pasti di lewati saja, dan kami harus menunggu kedatangan bis lagi, menurut saya benar-benar membuang waktu dan sangat tidak efektif. Ini semua dilaksanakan demi terciptanya slogan unnes konservasi dan berkurangnya polusi di kampus unnes.

Ini dia 4 bis yang dimiliki unnes.

Berharap sih bisnya bisa ditambah atau bila mungkin diganti seperti busway atau BRT, alhamduliah ada busway gandeng seperti dijakarta. Bisa mengurangi kepadatan didalam bis dan tentunya dapat mengurangi keterlambatan bis. Amin :)

Selain alat transportasi bis, unnes juga menyediakan sepeda, mahasiswa dapat menggunakan sepeda saat mobilisasi di dalam area kampus. Sepeda bisa dipinjam disetiap fakultas dengan cara mahasiswanya meninggalkan KTM kepada satpam fakultas dan mengembalikan kembali ke fakultas tersebut. Sebagai contoh mahasiswa yang meminjam sepeda di FT mobilisasi ke FIS, dia harus mengembalikan kembali ke FT agar bisa mengambil KTMnya kembali. Menyehatkan memang bersepeda juga mengurangi polusi di area kampus daripada berkendaraan motor. Asik juga bisa menikmati daerah unnes yang rindang penuh dengan pohon-pohon. 
Tapi sangat disayangkan dengan keadaan sebagian sepeda sekarang, banyak yang bannya kempes dan terlihat kurang terawat. Jumlah nya juga sebaiknya diperbanyak. Dan segera diperbaiki sepeda-sepeda yang rusak.

Agar mahasiswa berminat bersepeda, sebaiknya ditambah sepeda-sepeda yang lucu atau mungkin sepeda yang bisa dipakai berdua atau lebih. Pasti banyak mahasiswa yang bersepeda, mereka akan senang dengan bersepeda ramai-ramai dibandingkan harus bersepeda sendirian. Saya pun ingin pastinya mencoba, bisa bersepeda bareng-bareng dengan lebih dari dua orang. Karena masih jarangnya mahasiswa yang bersepeda, mereka memilih lebih baik naik bis walau rela menunggu lama. Alat transportasi terakhir jelas dengan berjalan kaki tapi masih jarang yang berjalan kaki. Contoh saja, saya pun tidak akan mungkin berjalan dari parkiran gedung serba guna unnes menuju fakultas saya yakni FT, jaraknya yang begitu jauh, lebih baik saya memilih naik bis atau parkir di tempat terdekat dari FT. Sebagian besar mungkin mahasiswa FT berpikiran seperti itu.

Sebaiknya juga bisa diberi jalur kusus orang bersepeda dengan jalur bis, agar menghindari tindak kecelakaan yang tidak dinginkan. Dan juga dengan orang yang berjalan kaki walaupun masih jarang yang berjalan kaki, paling mereka berjalan menuju parkiran motor terdekat mereka. Tapi untuk keselamatan dan kenyamanan sebaiknya bisa dibuat jalur kusus antara bis, bersepeda, dan berjalan kaki di area kampus unnes.

Selasa, 12 Maret 2013

Masalah Parkiran UNNES

Dilarangnya mahasiswa menggunakan kendaraan bermotor pada area kampus dalam waktu yang telah ditentukan, yakni pada pukul 07.00 sampai 16.00 WIB. Dibuat sebagai bentuk keperdulian untuk mengurangi polusi di kampus. Sehingga terdapat enam titik tempat parkir terpusat yakni :
1.        Shelter terbuka sebelah masjid Ulul Albab
2.        Gedung Serba Guna sebelah BNI
3.        Shelter terbuka di parkir MIPA
4.        Shelter terbuka di parkir FIK
5.        Shelter terbuka di sebelah PKMU
6.        Shelter terbuka di samping Gerbang Utama
Itulah beberapa titik pusat parkir, mahasiswa dapat memilih dimana area terdekat dari fakultasnya untuk kuliah.

Menurut saya, beberapa titik pusat parkir itu belum bisa menampung kendaraan bermotor mahasiswa Unnes. Sering terjadi kemacetan diarea parkir diwaktu efektif perkuliahan, belum lagi mahasiswa yang harus mobile mengikuti kuliah MKU/MKDK yang berada diluar fakultas mereka. Seperti yang pernah saya alami saat akan kuliah MKU di FBS hari Selasa pukul 15.00 WIB, saya parkir di Shelter terbuka masjid Ulul Albab terjadi kemacetan yang cukup panjang dan cukup membingungkan karena petugas parkir yang mengarahkan kurang pandai dalam menangani mahasiswa, dan banyak juga mahasiswa yang tidak tertib parkir dan terus menerobos sehingga terlihat parkiran tidak teratur. Masalah yang benar-benar harus diselesaikan bersama. 


Terdapat lagi parkiran baru untuk mahasiswa teknik seperti saya, disamping kampus persis didekat gedung E2. Dulunya sih mahasiswa teknik parkirnya di FIK di tempat parkir FIK tapi sekarang dipindah. Dan itu benar-benar tidak efektif. Tempatnya yang panas, sempit dan ditanah membuat becek. Mahasiswa teknik yang parkir disanapun harus lewat jalan perkampungan yakni lewat jalan Cempaka sehingga tembusnya di sebelah lapangan FIK. Bisa terlihat beberapa gambar disini, keadaan parkiran FT :



















Benar-benar tidak rapi dan berantakan, petugasnya jarang mengatur terserah mahasiswa dan seenaknya saja parkir sembarangan, mungkin terburu-buru yang penting parkir. Terlihat beberapa motor yang parkir sembarangan dan tidak teratur dan tempat parkiran yang becek seperti dibawah ini:


Terlihat dibelakang teman saya david dan firda, motor-motor yang tertata kurang rapi dan berantakan.

Terkadang petugas parkir tegas dan memarahi mahasiswa yang parkir sembarangan. Terdapat juga petugas yang berjaga di pintu keluar parkir, mereka meminta mahasiswa untuk menunjukan STNK masing-masing untuk keluar. Dengan cara itu memang sangat menjamin keamanan sepeda motor, dan yang tidak membawa STNK biasanya mahasiswa diminta KTM nya untuk menjamin. Tapi terkadang ada juga mahasiswa bandel yang langsung saja kabur tidak menyerahkan apa-apa, tapi saya acungkan jempol bagi petugas yang menghalangi mahasiswa bandel tersebut.

Jadi kesimpulan dari area parkir unnes adalah agar mahasiswa tertib untuk parkir sehingga terlihat rapi dan tidak terjadi kemacetan. Untuk petugasnya harus lebih tegas dalam mengatur mahasiswa yang akan parkir. Dan lebih baiknya area parkir lebih luas karena tidak cukup untuk menampung ribuan kendaraan motor. Seperti area di Masjid Ulul Albab seharusnya diperluas.